Saturday
Secarik surat
ia memimpikan dirinya menjadi layangan,
tanpa tali mendaki ke langit tinggi
sedangkan tangan angin ribut berebut
menggapai seutas benang di tubuhnya
hanya agar bisa (seakan-akan) terbang

ia memimpikan dirinya menjadi layangan,
menjangkau tinggi ke puncak ingatan
melampaui duka segala lupa walau terluka
sampai nanti terjatuh jauh entah di mana
tiba kepadamu yang hendak memeluknya

berulang-ulang


12 Juni 2010
 
Steven menulis pada 17:09 | buka halaman | 2 komentar
Wednesday
Seperti Waktu
ia membayangkan tentang jarak
antara dua buah pukul pada arlojinya
dan interval putih sepanjang 60 menit
(ia tak percaya lalu menghitungnya
dalam hati dan berhenti di menit 66)

ia tak percaya: dibayangkannya waktu
seperti ruang heksa serba enam yang
menyerpih-serpih saat ia melamun
menunggumu di sebuah stasiun kota

kemudian, teringat juga akan isi suratmu:
di sini sudah musim hujan dan jendela
menggerai lembut helai-helai gerimis tapi
waktu masih cemas meringkuk di dinding

ia membayangkan tentang jarak
antara dua buah masa dalam tubuhnya
dan kertas putih di mana ia diajarkan
menjumlah dan mengurang menit ketika
masih belajar di sekolah dasar dulu

ia hanya ingin
waktu tetaplah sederhana seperti saat itu


09 Juni 2010
 
Steven menulis pada 15:38 | buka halaman | 2 komentar