Thursday
Kapel Hujan
2005


Hujan akhirnya hujan.
Kau tersenyum, menggodaku.
Sesaat lagi, kau langsung berlari ke dalam hujan.
"Ayo kerjar aku!
Nanti sudah tidak hujan lagi lho!"

Aku pun mengejarmu perlahan,
supaya hujan tetap teratur jatuhnya.
"Hei, tunggu sebentar!
Lagipula hujan masih begitu lugu!"

Kau hanya tertawa kecil,
sambil berlari ke tempat biasa: kapel hujan.
Kita akan berdoa bersama sambil hujan.
Bisa saja aku hanya bersyukur,
dan menikmati hujan yang makin dewasa.
 
Steven menulis pada 18:06 | buka halaman |


0 komentar: