Monday
Saat Menutup Peti
masihkah ada yang engkau nantikan
ketika bisu memecah di ruang kosong
(mungkin ia bagaikan kehabisan suara
menceritakan yang belum sempat terucap)

betapa puncak rindu pada setiap pucuk
terangkum kembali dalam karangan bunga,
diletakkan di dadanya dan engkau ingat
ketika menyatakan cinta itu: katanya abadi

apa lagi yang akan engkau sampaikan
ketika kata tiada lagi dapat menggapainya
sedangkan ia di sana: kekal mendengarmu
menangis dekat telinganya yang membeku


18 September 2011
 
Steven menulis pada 00:00 | buka halaman | 0 komentar
Sunday
Influensa
aku tidak tahu mengapa engkau menyukai musim hujan
tetapi kalau gerimis turun, rindu seperti influensa
mudah merasuk dan membuatmu banyak tinggal di kamar
mendengarkan lagu-lagu sendu sambil sedikit bersin

influensa, virus kecil yang membuat jantungmu berdebar
dan juga menemanimu semalaman menulis puisi tentang
rasa sakit dan harapan (mirip obat tablet yang mahal,
sering terlupakan atau entah engkau takut meminumnya)

seringkali ketika tubuhmu menggigil dan tanpa daya
influensa ingin sekali membelah dirinya beribu kali
supaya dia mampu memelukmu, menjagamu tetap hangat
dan tidak usah peduli kalau hujan tiba-tiba cemburu

suatu hari nanti musim kesukaanmu akan berakhir,
hujan pasti merasa sangat kehilangan tetapi influensa
mengkristal di dalam tubuh dan membuatmu tidak tahu
mengapa sejak malam itu engkau merasa sangat dicintai


03 Septemebr 2011
 
Steven menulis pada 22:17 | buka halaman | 2 komentar
Kesibukan
sibuk terus menumpuk di buku agenda

dan rencana bagai suara kecil yang

meringkuk di dalam jam. Hati kecilnya

hendak menjerit kalau waktunya tiba


ia akan terkejut mendengarnya.

Dilirik jam menunjuk pukul 00:00

(jarum jam membentuk jarak hampa

yang tak usai kita membaginya)


mata begitu sederhana: membungkam

beribu kantuk di pelupuk ketika

ia menuliskan sebuah nama dan

menggambarkan hati, merah warnanya


mata sudah payah, menguncup tatkala

tanpa sempat mengartikan apapun

sebelum malam sempat mengecupnya

dan berkata: besok ya, kau janji



21 Agustus 2011

 
Steven menulis pada 22:16 | buka halaman | 0 komentar