aku tidak tahu mengapa engkau menyukai musim hujan
tetapi kalau gerimis turun, rindu seperti influensa
mudah merasuk dan membuatmu banyak tinggal di kamar
mendengarkan lagu-lagu sendu sambil sedikit bersin
influensa, virus kecil yang membuat jantungmu berdebar
dan juga menemanimu semalaman menulis puisi tentang
rasa sakit dan harapan (mirip obat tablet yang mahal,
sering terlupakan atau entah engkau takut meminumnya)
seringkali ketika tubuhmu menggigil dan tanpa daya
influensa ingin sekali membelah dirinya beribu kali
supaya dia mampu memelukmu, menjagamu tetap hangat
dan tidak usah peduli kalau hujan tiba-tiba cemburu
suatu hari nanti musim kesukaanmu akan berakhir,
hujan pasti merasa sangat kehilangan tetapi influensa
mengkristal di dalam tubuh dan membuatmu tidak tahu
mengapa sejak malam itu engkau merasa sangat dicintai
03 Septemebr 2011
masih terbaca kamunya kamu, Stev...
i like it.