Wednesday
Waktu Menunggu
malam itu,

sepi begitu cerah
saat kita memandang
kepada langit

dan di bangku taman,
di tengah kesunyian
kita mencari suara-suara

: angin, dedaunan,
dari hatiku, hatimu,
Tuhan?

seperti hanya ada
satu-satunya suara
kepada segenap dunia

betapa hidup ini
hanya menunggu,
engkau bilang

(menunggumu..)


09 Januari 2008
 
Steven menulis pada 13:20 | buka halaman |


1 komentar:


  • At 9/1/08 15:48, Anonymous Anonymous

    wow steve, puisimu yang satu ini terbaca lain,mmm...kau pandai mengulas hatimu dengan penekanan pada sepi. salut..