malam itu,
sepi begitu cerah
saat kita memandang
kepada langit
dan di bangku taman,
di tengah kesunyian
kita mencari suara-suara
: angin, dedaunan,
dari hatiku, hatimu,
Tuhan?
seperti hanya ada
satu-satunya suara
kepada segenap dunia
betapa hidup ini
hanya menunggu,
engkau bilang
(menunggumu..)
09 Januari 2008
wow steve, puisimu yang satu ini terbaca lain,mmm...kau pandai mengulas hatimu dengan penekanan pada sepi. salut..