Thursday
Menangis, 1
2005


Waktu kecil, ibuku sering berkata:
Laki-laki jangan cengeng ya..!
Waktu kecil, aku angguk-angguk saja
kalau ibu bilang begitu. Lalu aku tersenyum,
pura-pura, biar ibu senang. Ibu pun tersenyum,
walau aku bohongi. Diam-diam aku jadi
berpikir, jangan-jangan ibu sedang
mencoba menyembunyikan keberadaan realita
dari kesadaranku.

Sekarang, aku kadang-kadang suka menangis juga.
Biar sakit-sakit bisa keluar,
senyum juga tidak pura pura lagi.

Tapi menangis itu susah banget lho!
Apalagi waktu kecil dulu, aku jarang latihan.
Ibu cuma mengajarkanku tabah dalam sakit.
Padahal biasa orang mati karena sakit.
Mereka harusnya coba menangis, biar sembuh!

Akhirnya aku gigih untuk belajar menangis.
Menangis pun jadi lebih baik dan lancar.
Kasih, aku ingin menangis bersamamu
dalam sebuah kencan yang sederhana.
 
Steven menulis pada 18:07 | buka halaman |


0 komentar: