Thursday
Pulang Malam
1/

ini adalah bus terakhir malam ini
cahaya masih tetap menjadi rahasia
sedangkan kau boleh duduk sesukamu
dan menunggulah di sana dengan sopan

perlahan perjalanan bisa dimulai,
jendela yang lelah tak bisa banyak
menawarkan panorama lanskap dunia
sampai benar padam kepada matamu

ketika bosan, engkau mulai berkhayal
menjadi sebuah janin kecil di rahim
seorang ibu yang hendak bersalin
sedangkan kau gugup pada kelahiran

(mungkin juga seorang anak dalam
sebuah korban penculikan di mana
engkau terikat sambil menerima
telepon: tenang, saya masih hidup!)

tampaknya malam hari betul berbahaya
sampai terdengar hingar purnama dan
tangisan bayi sahut menyahut hingga
Pak Supir panik dan lepas kendali


2/

bisa tiba di rumah sangatlah berkah,
engkau langsung jatuh ke pelukan
ranjang kemudian mimpi secukupnya
dengan tenaga yang masih meradang

paginya engkau seketika terbangun
karena mendengar seseorang datang
"Ayah dari mana? Kenapa baru pulang?"
"Semalam penumpangku tersesat di bus."


05 Maret 2009
 
Steven menulis pada 23:08 | buka halaman |


0 komentar: