Thursday
Kekasihku
13.11.2005


Malam sedang mampir di sebuah kafe.
Seperti biasa, suasananya sangat romantis.
Kau duduk sendiri di meja itu, sambil
menimbang-nimbang secawan anggur
dengan kualitas terbaik: kangen dan rindu.
Meneguknya pun, sekejap saja kau meringis.

Malam begitu tersentuh. Dipungutnya
sebuah bintang yang tergeletak di langit,
diantara hamparan mimpi dan kenangan,
lalu dihadiahkannya kepadamu.

"Pakailah.
Kecantikanmu abadi, dukamu kekal.
Sekarang tidurlah, kekasihku...”

Piano melantunkan jazz.
Sendu... Kau menangis.
Airmatamu berbuncah-buncah jatuh
ke cawan lain.

"Silahkan... Yang ini namanya
anggur kepedihan, tak kalah nikmat
dibanding anggurku," kau tersenyum.

Aku tersiksa saja,
mudah tersentuh perasaanmu.
 
Steven menulis pada 18:12 | buka halaman |


0 komentar: