Tuesday
catatan sketsa #01
Kesepian Penulis
"PERGILAH kau sepi, tapi jangan jauh-jauh." Setelah membaca kalimat ini di situs Arman, maka terlintas dalam pikiran bahwa pentinglah keberadaan sebuah sepi dalam diri seorang penulis. Dengan sepi yang penulis pelihara di dalam dirinya, ia dapat menciptakan sebuah ruang kecil untuk merenungi suatu pemikiran, menetapkan sebuah keberjarakan, menerapkan imajinasi, lalu menulisnya menjadi sebuah puisi.

NAMUN ada kalanya sepi pun pergi terlalu jauh dan akhirnya seorang penulis mengalami sebuah kekosongan: keadaan dimana benaknya terasa penat dan tak ada nafsu sama sekali untuk membirahi puisi. Pada saat inilah seorang penulis merasa begitu nelangsa dan merasakan ketidakberdayaan, seperti ketika ditinggalkan kekasihnya: puisi itu sendiri.

DENGAN hiburan TS Pinang: Kekosongan-kepejalan ini adalah jalan untuk mencapai keseimbangan dan tiada saran lain selain menikmatinya; maka baiklah seorang penulis merenungkannya dan mulai menciptakan rencana-rencana perjalanannya dalam liburan yang menyenangkan ini. Dengan adanya momen-momen seperti ini, janganlah seorang penulis menjadi berhenti untuk menikmati puisi dan akhirnya memelihara trauma yang nikmat-nikmatan saja. Justru penulis harus dapat lebih mengeksplorasi buku-buku tubuh puisi dan mengakrabinya dengan lebih baik lagi.

HAL ini sangat menguntungkan penulis dan menuntut penulis agar menjadi lebih dewasa lagi dalam dunia kepenyairannya. Dengan jiwa yang lebih matang, penulis akan lebih trampil untuk memegang kendali di kegiatan percintaan berikutnya.

Labels:

 
Steven menulis pada 00:46 | buka halaman |


0 komentar: