30.10.2006
Rasanya senang sekali diwasiatkan
jam tangan oleh seniman kesukaanku.
Anehnya, jam ini hanya memiliki
dua jarum. Yang pertama jarumnya
pendek, yang kedua pendek jarumnya.
Sehingga kadang-kadang aku sering
tertukar dalam menerjemahkan waktu.
Lama-lama, kesal juga dengan
jam kesayangan ini. Kucoba memberi
mereka nama agar mudah dikenali:
Salvador dan Dali, persis seperti
nama seniman pemiliknya dulu.
Cita-citanya gampang: supaya
jam jadi dapat menjinakkan waktu.
Sejak mereka malah suka memindahkan
waktu dan membuat semakin bingung.
Akhirnya kularikanlah jam
ke pengrajin waktu, minta petunjuk.
Tapi dia malah terpikat oleh jam
itu dan minta kalau jamku
ditukar saja dengan jam buatannya
yang lebih antik: bisa menabung waktu.
Yah, jelas saja kutolak
sebab jam ini teramat keramat.
Siapa tau bisa membawa perungtungan
tersendiri. Paling tidak jadi
seniman juga seperti pemiliknya.
Malam itu aku terkejut.
Ternyata arwah seniman itu datang
menghampiri sambil ngupil
dan cuma berpesan:
Jangan mudah dikelabui waktu.