13.10.2006
Di kamar, kau masih terbaring
dengan buku-buku nostalgia
yang tak teterjemahkan di atas
ranjang.
Jam dinding meleleh dan sudah
menetes lagi waktu ke dalam
lembar putih buku puisi yang
dinantinya untuk sebuah rasa.
Seperti sebuah sendu tak terduga:
Senyap yang belum dirasa.
Halaman nostalgia masih belajar
untuk melahirkan airmata bagimu.
nostalgia
- meleleh
menetes
ke putih buku puisi
- menyendu rasa
mengalirkan airmata