Sunday
Penyair Di Senja Sebuah Puisi
22.10.2006


Dahulu ada penyair cilik yang senang
menangkap senja dalam puisi.
Dipeluknya erat tubuh senja untuk
teman bermimpi.

Terkadang dipetiknya juga setengah
mambang agar langit senja boleh
terbentang sedikit di langit puisinya.

Ah, senja.
Senja itu penyair sedang tak ingin
menulis. Dengan sebatang lolipop
di genggam, ia ciptakan warna-warni
langit: peleleh manis di setiap hati.
Senja terkekeh, mereka berdua
tersenyum. Dan malam itu penyair kecil
terpulas di dalam puisi.
 
Steven menulis pada 00:24 | buka halaman |


0 komentar: