Thursday
Tanah Air
menyalalah angkara di dalam hatimu
merah yang masih kau sebut itu darah
merah yang menjilat matamu, hangus
menjadi debu tanah. menatap ke angkasa

beruaplah sakit di dalam matamu
biru yang masih kau sebut itu airmata
biru yang terbang ke langit, bebas
berupa partikel udara. mengambang

tapi aku ketika di malam itu, bukan?
terduduk di sebuah taman dan entah kenapa
terhirup suatu udara, suatu racun di bawah
terang langit angkasa yang engkau tatap itu


04 Juli 2008
 
Steven menulis pada 23:11 | buka halaman |


0 komentar: