Badai Mimpi
lantas, apakah yang kautangkap
dari poster hujan, musim turun
perlahan dan gemuruh makin lantang
suaranya di langit-langit sekolah
mungkin lampu itu menerka kalau
ia sudah jadi kilat, mengedipkan
ruangan yang penuh abu debu dan
gunting telah berserakan di lantai
"daster apakah yang akan kaubuat?"
aku terkecam ketika di dekat dadanya
kau bubuhkan lencana terukir sampan
gagah menerjang badai yang dingin
"aku hendak berlayar dalam tidurku!"
engkau menyahut dan kudengar pula
pecahan ombak di aliran darahmu,
hujan makin bangkit melihatnya
o nahkoda berjuanglah sampai akhir,
sampai koyak topimu dan terhempas
ke dermaga kota pelabuhan yang jauh
terbentang dalam samudera mimpimu
nanti aku akan datang dengan sepeda
untuk menjemput topi kesayanganmu itu,
memajangnya di rak sekolah ini agar kami
turut merasakan gelora mimpi bersamamu
16 November 2008
Labels: Bermain Sketsa