duka itu barangkali hanya ada
di pelupuk mata sedangkan engkau
cukup mengusapnya saja, begitu
ketika suara stasiun yang parau
pada tiap-tiap keberangkatan
dan membangkitkan segala rindu
sungguh! tiada tereja sesuatu
apapun di sini sebab nama adalah
judul dari kisah yang panjang
sedangkan malam masih tertunduk
menatapmu yang sedang menatap
langit, kalian saling tempuh
sejenak kau petik pula matamu,
mengupas lalu mengunyahnya agar
kau mengerti pada segala pandang
gelap, betul gelap di langit itu
kemudian engkau berjalan pulang
sambil terpejam menuju kelam
pelupuk mata itu barangkali hanya
sepasang pelangi yang menatapmu
bagai sebutir airmata, semu perlahan
25 Maret 2009