Tuesday
Mata Duka
duka itu barangkali hanya ada
di pelupuk mata sedangkan engkau
cukup mengusapnya saja, begitu

ketika suara stasiun yang parau
pada tiap-tiap keberangkatan
dan membangkitkan segala rindu

sungguh! tiada tereja sesuatu
apapun di sini sebab nama adalah
judul dari kisah yang panjang

sedangkan malam masih tertunduk
menatapmu yang sedang menatap
langit, kalian saling tempuh

sejenak kau petik pula matamu,
mengupas lalu mengunyahnya agar
kau mengerti pada segala pandang

gelap, betul gelap di langit itu
kemudian engkau berjalan pulang
sambil terpejam menuju kelam

pelupuk mata itu barangkali hanya
sepasang pelangi yang menatapmu
bagai sebutir airmata, semu perlahan


25 Maret 2009
 
Steven menulis pada 13:08 | buka halaman |


0 komentar: