tidak lagi kita menyebut apapun
di semesta ini, tak juga cinta!
(ada yang masih menunggu sampai
membeku) dan tentu: kita harus
menyangkal kedua belah mata ini,
bersumpah melupakan warna darah
tetapi siapakah ia yang masih
saja memandang jauh sia-sia?
janganlah mengucapkannya sebab
segalanya bakal cepat sirna,
bukankah?
dalam sekejap sebetulnya
marilah kita berduka, mencungkil
hati sendiri-sendiri (tapi cuma
terdapat sebongkah batu, sungguh)
tak ada darah!
ada di manakah?
jangankan kita terlupa,
ia memang tidak mungkin ada
(walaupun kita sudah bersumpah)
08 Januari 2010