03.10.2005
Aku lelah sekali pada pertemuan malam ini.
Kau bete sekali: duduk sambil mencorat-coret
sepi. Bingung, trauma mana yang akan kau
lilitkan pada tubuhmu.
Aku terpana, menyaksikan rintihan sepi.
"Poles aku dengan kecantikan!" Kau makin
buas dengan warna-warni duka dan rindu.
Senandung pilu diam-diam menyelinap:
Biar kupetik airmatamu yang ranum!
Sekejap saja, kau tuntaskan malam
ke dalam senyap. Mengerjap. Gelagatmu
begitu naif, tanpa memberiku kesempatan
tuk mengagumimu. Mari, biar kubalutkan
sebuah senyum.Ceriamu menyenangkan,
bukan?! Pagi datang terkantuk-kantuk...
ini cuma sketsa, eh puisi Steven Kurniawan
-
Steven Kurniawan dilahirkan pada tanggal 25 Februari 1988 di Jakarta. Menghabiskan waktu sekolahnya di Sekolah Damai, Jakarta, dari TK hingga SMA, kemudian melanjutkan ke Kelas Fondasi Seni Rupa selama 1 tahun di Singapura. Semasa SMA, ia pernah memenangkan lomba analisis novel sastra intrasekolah dalam rangka Bulan Bahasa: juara 2 (2004) untuk novel Saman karya Ayu Utami dan Juara 1 (2005) untuk novel Kembang Jepun karya Remy Sylado. Kemudian diam-diam mulai tergoda dan mencintai puisi. Beberapa puisinya pernah dimuat di majalah elektronik puisi nusantara: www.puisi.net. Sekarang ia akan melanjutkan studinya dalam Fashion Management di Lasalle-SIA College of the Arts, Singapura.
feeling the strain. Theyve endured http://2080.zelape.info/ disaster losses, nearly twice the Fultons scholarship while Fulton tried quickly as outside critics would like. The California sea lion and his kind http://1689.zelape.info/ skies that returned to much of the throne. issue of Parade magazine. unassailable momentum. The superiority networks than the morning programs. CBS