Thursday
Ibu
2005


Saat malam cemerlang dan langit tak perlu ditemani,
ibubulan akan turun sejenak menemani anak-anaknya.
Ibubulan begitu sabar, lagi pandai mendongeng:
pengantar sebelum akan berangkat ke ranjang mimpi.

Gadis kecil begitu sedih hatinya. ia celingak-celinguk
mencari ibunya setiap malam. Ibu yang sudah lama
pergi dan tak pernah pulang. Konon, katanya, ibunya
sudah berada di tempat ibubulan: rumah kedamaian.

Ibubulan terharu sekali. Ditimangnya gadis itu dengan
lembut. "Ah, ibubulan tidak seperti ibu: melahirkan
kecantikan. Aku senang sekali terpulas di dada ibu.
Tempat paling hangat dan nyaman walau kecut baunya."

Suatu saat nanti, gadis akan menemukan ibunya
di antara angan, di tengah keharibaan malam.
 
Steven menulis pada 18:43 | buka halaman |


0 komentar: