2005
Sebentar lagi hujan
setelah kemarau lama pasang.
Puisiku jadi melonjak-lonjak girang,
ingin mandi hujan: biar romantis.
Aku mengiakan saja, mumpung udara
masih sejuk dan hati sedang tenang.
Lagipula puisiku memang jarang
terlihat romantis. Payah, kan?!
Gerimis mulai gugur.
Puisiku langsung saja berhambur ke luar.
"Hei penyair! Ikut yuk, biar romantis!"
Kita terus main bersama.
Terbuai suasana.
Aku jadi lupa diri.
Mungkin juga tak tahu diri.