Wednesday
Bus Di Bawah Langit Malam
adakah kita kenali bus yang datang
menjemput segala kehadiran? (malam
semakin panjang sementara kita
lupa bagaimana cara menempuhnya)

sepi pun mereda ketika suara pintu
terdengar, bayang-bayang membeku
dan engkau terima kembali kenangan
itu dengan tangan terbuka, menduka

"siapakah kita?" engkau menduga
sementara kepulangan masih menanti,
menjaga dan menemani perjalanan ini
agar tetap terbentang, agar terus ada

waktu seperti tertunduk di bawah sana,
di antara halte dan bus yang menjadi tua
ketika kita menatapnya dari langit ini,
di antara bintang dan desau mendung

"apakah kita?" engkau meragu, "hingga
bus itu pun barangkali menginginkan
kita, menghendaki yang tak tergapai!"
padahal malam sudah semakin luas

barangkali semakin buas seakan
dipandangnya segala dengan rasa lapar
sementara pintu bus masih terbuka
menanti yang hendak berpulang


17 Desember 2008
 
Steven menulis pada 01:58 | buka halaman |


2 komentar:


  • At 17/12/08 13:55, Blogger Bernard Batubara

    huahh.. aku suka ini steve. mengalir saja. enak. sudah agak lumayan 'menengok ke luar'. meski pada akhirnya kau berpulang lagi ke dalam dirimu. sebelum sempat menangkap dengan jelas apa yang ada di sekitarmu. ;p

     
  • At 17/12/08 22:22, Anonymous Anonymous

    sebenarnya saya masih takut jauh2 dari rumah. takut hilang dan tak bisa kembali. hahaha.