untuk Monica Lucius
hari itu engkau tiba di sebuah diari
seperti kota kecil tanpa tanda jalan
namun sudahlah engkau pahami letaknya
dari rintik yang membasahi kesunyian
engkau saksikan senja tua di angkasa
"sunyi dunia yang makin redup kerlipnya,
makin rapuh wujudnya," bisikmu pelan
sebelum engkau meneduh di suatu kafe
entah, betapa sederhana ingatan dan
membeku dalam segelas hot fudge vanila
kemudian menjadi leleh ketika engkau
mencernanya (seperti bulir-bulir waktu)
adakah pula yang berhasil melukaimu
ketika Seorang pun tiba dan berkarut:
"teringatkah kenangan?" sepi mengerut,
malam merendah sedapatnya menenangkan
"kenangan sudahlah asing di luar bahasa,
sedangkan kita tak berhak mengusiknya!"
01 Januari 2009