Monday
Metamorfosa
malam pun menjelma ketika kita
masih bertahan di sini, pada
sebuah halte tua yang semakin
goyah karena benturan waktu

barangkali kuucapkan pula
kalimat panjang dan kupikir
adalah doa agar paling tidak
jangan tiba lagi tanda tanya

agar jangan lagi kita berduka
sebab pikiran memang mudah
terluka oleh kenangan juga
masa silam yang serba kelam

beberapa saat lagi sudah kita
sempurnakan sandiwara ini
ketika dunia berangsur maya
di bawah purnama kita menanti


29 Desember 2008
 
Steven menulis pada 23:45 | buka halaman |


3 komentar:


  • At 30/12/08 00:00, Anonymous Anonymous

    Selamat malam,ijinkan saya untuk menikmati kata puisimu.
    Sebelum saya kembali mengarungi Maya,hehe...

    **

    Selamat Tahun Baru,Mas.

     
  • At 30/12/08 11:12, Blogger Bernard Batubara

    tetap melihat ke dalam diri sendiri.
    tapi bagusnya, kali ini lebih dalam.

    rasanya aku ada pendapat lain selain aku ingin melihatmu 'melihat' ke luar dirimu, yaitu: sila lanjutkan lihat ke dalam dirimu saja, tapi lihat lagi lebih dalam, lebih dalam, lebih dalam.

    ;)

     
  • At 31/12/08 20:46, Blogger Kurniawan Yunianto

    tanda tanya (?), selalu diakhir rangkaian kata, menjadi pertanyaan, wujud dari ketidaksabaran akal pikir, bahkan sebelum tertuang sebagai teks

    lalu keengganan menerima duka, nyaris pada semua insan, tapi jika ia menyua toh kita tak bisa menghindarinya bukan, apapun sebabnya

    dan mungkin beberapa insan berupaya memproteksi dirinya dengan berbagai macam 'alat'
    salahsatunya yang sering disebut do'a

    hai steven, aku hanya berbagi saja, seperti katamu agar makin kaya