10.01.2006
Sehari saja aku tidak masuk sekolah,
pikiran jadi kalut, mimpi juga tidak indah.
Pasti pacarku diambil orang. Jangan-jangan
sahabatku sudah lupa padaku.
Sepertinya pelajaran hari ini dimulai dengan
begitu renyah. Pagi begitu lengkap, eh, senyap.
Pak Guru riuh sekali ngoroknya. Bukan, ia sedang
bercerita tentang pengembaraannya semalam.
Bapak lelah sekali, habis bertempur melawan
nasib: gigih memperjuangkan mimpi yang
tekun dirangkainya sejak masih kanak dulu.
Ia menggempur segala medan di simbah
permainan hidup: mencari akhir dari sebuah kisah.
Sekarang usailah sudah duel mereka.
"Tidak ada yang kalah, nak!" Katanya dengan bangga.
Bapak dan nasib kini sudah jadi karib, menanti cerita
yang akan selesai. Ia pun ternyenyak di atas meja.
Murid-murid menyiapkan perannya masing-masing.
Entah mengapa, mataku tiba-tiba meleleh perlahan.
Hanya sehari saja aku tertidur pulas,
saat tidak masuk sekolah.