03.04.2006
Malam begitu hening di antara
puing-puing sepi yang usang.
Matakata tiba-tiba terbangun,
teringat pada kekasihnya di
tumpukan kata-kata yang sejak
dahulu belum berhasil dibacanya.
Padahal belum pernah lupa,
mengapa harus mengingat-ingat?
Matakata begitu capek hingga
minus delapan dan ia hanya
ingin terlelap dimanja mimpi.