malam pun menetes di taman
seperti mengisi pandanganmu
ketika waktu mengambang dekat
wajahmu, engkau sendirian
ya. ke dalam tubuhmu
waktu berhembus ke paru-paru
lalu ke pikiranmu dan melepas
setiap kenangan kepada udara
dari setiap kotak pada mata
kepada lengkung terdalam telingamu
naik kepada angkasa yang selalu
menerima segala biru, bukan?
dan ialah engkau
dalam puisi ini, memandang waktu
berlalu dan tiba-tiba entah mengapa
engkau merasa sangat kesepian
23 Juli 2008
p.s. terjemahan dari puisi Before A Limbo