Saturday
Berita Pagi
pagi yang tiba duduk bersandar
di tepi ruangan, di tepi jendela
rumah makan ini sambil memesan
secangkir tafsir disertai sepotong
igauan hangat dari dalam mimpi

angin yang tak mau kesepian lekas
membuka jendela (dan mengisyaratkan
matahari untuk hinggap di bingkainya)
sehingga terungkap mata-mata embun
butir-butir waktu berderai kembali

berita hari ini membuktikan ada
seorang gadis menembus sistem sepi
dan membuat suara-suara ganjil:
sebentar tertawa kemudian langsung
disusul dengan lengking tangisan

sambil menkmati paket sarapan pagi
muncul seorang gadis dan seperti
dikenalnya wajah dan pakaiannya
cukup seksi (baca: sedikit sinting)
matanya merah sengit, mabuk berat

: aduhai, dirimu pergi ke mana saja
aku menunggumu semalam suntuk!


21 Februari 2009
 
Steven menulis pada 01:53 | buka halaman |


0 komentar: