Thursday
Senjakala
hari itu hujan lumpuh perlahan
di sebuah jalan kecil depan rumahmu,
menjadi sengit cuaca dan pikiranmu
semakin awas, mudah terserang ingatan

kaupandang pula senja yang menyusuri
jalan itu sambil menundukkan kepala:
adakah ia berkabung? (tak ditangkapnya
senyumanmu, langit tetap sepi tanpa hujan)

barangkali ada ia sadari, betapa fana
kenangan. Dipungutnya garis-garis hujan,
dicicipinya rasa dingin itu dengan waspada
agar jangan ia berduka, meremang seketika

barangkali ada ia sadari, betapa fana
matahari itu! Dipandangnya angkasa raya,
dipetiknya garis-caris cahaya yang hampir
habis sebelum dirinya pun padam kembali

dan merasa sia-sia


05 Februari 2009
 
Steven menulis pada 02:18 | buka halaman |


0 komentar: