: kado ulang tahun buat Milka
17.08.2006
Secangkir kopi termenung,
menemanimu di kafe.
Di meja kau kumpul setiap
hangat kepul kesukaanmu.
Entah kau sedang menghitung
resah atau kebahagiaan
yang masih belum, sambil
membaca bait-bait kalender.
Kesedihan dapat dibuang
setelah dipakai, katamu.
Kesenangan bisa disimpan
dan dinikmati kapan waktu.
Kau baca kartu ucapan
bergambar piano dari puisi:
Selamat ulang tahun.
Kau tertarik
pada riang lagu selirik.
Tiba-tiba ada yang lirih
berdenting: piano itu atau
cangkir yang kini kering?
ini cuma sketsa, eh puisi Steven Kurniawan
-
Steven Kurniawan dilahirkan pada tanggal 25 Februari 1988 di Jakarta. Menghabiskan waktu sekolahnya di Sekolah Damai, Jakarta, dari TK hingga SMA, kemudian melanjutkan ke Kelas Fondasi Seni Rupa selama 1 tahun di Singapura. Semasa SMA, ia pernah memenangkan lomba analisis novel sastra intrasekolah dalam rangka Bulan Bahasa: juara 2 (2004) untuk novel Saman karya Ayu Utami dan Juara 1 (2005) untuk novel Kembang Jepun karya Remy Sylado. Kemudian diam-diam mulai tergoda dan mencintai puisi. Beberapa puisinya pernah dimuat di majalah elektronik puisi nusantara: www.puisi.net. Sekarang ia akan melanjutkan studinya dalam Fashion Management di Lasalle-SIA College of the Arts, Singapura.
Thursday
Denting Sepanjang Hati
Kalau ini saya tahu, perjodohannya agak ruwet he he he. Toh akhirnya pernikahan itu terselenggara. Lho siapa yang nikah? he he he he. Salam merdeka! Selamat ultah buat Milka yang suka nongkrong di setarbak soerabaja - kata steven lho - HAH