sudah sekian kali kutemukan
jenazahmu di halaman rumah.
tubuhmu semakin kusam diurai malam
seperti hendak dijadikannya engkau
bayang-bayang yang bergentayang
ke mana bulan akan mengantarmu
siapakah pemilikmu, wahai kekasih?
aku tersentuh ketika kepalamu
malah dijadikan bola dihempas di lapangan
dan matamu pun mulai redup
di seberang jalan dekat petak-petak
bekas permainan kelereng
kini tubuhmu begitu sendirian
dan sekali lagi rubuh di halaman rumahku
hingga menggodaku untuk memelihara beberapa
kanibal handal untuk menyambut kedatanganmu
lalu mengirimmu ke sebuah peristirahatan
yang nyaman bagi daging dan tulang-tulangmu
malam ini malah kudengar kanibalku
ribut sekali bergonggongan dengan anjing-anjing jalanan
yang diam-diam ternyata sudah mengincarmu
dan ingin sekali menyimpanmu dalam perut mereka.
malam semakin dingin dan resah memandangnya
selamat menikmati, kataku mendamaikan
03 November 2008