Saturday
Percakapan, 2
engkau bisa saja duduk di kursi beranda
sambil menyaksikan pagi ketika sinarnya
dengan lembut memantul pada sisian jalan
sebelum angin menerpa butir-butir cahaya
terbang bagaikan burung-burung kertas yang
engkau pernah lipat dari foto-foto usang
kenangan memang pandai menerjemahkan diri
melupakanmu, menjadi engkau berulang kali
barangkali engkau sudah tidak mengenalnya
barangkali ia akan mengunjungimu kembali
suatu pagi sambil menggenggam album foto
yang sangat ingin ditunjukkannya kepadamu
engkau seakan yakin ada yang hendak tiba
sedangkan burung kertas itu samar-samar
terus saja menggambarkan wajah seseorang
02 November 2009
Sunday
Kotak surat
sering kali ia ingin tinggal dalam kotak surat
di jalan kecil dekat rumahmu yang lengang
hanya untuk menantimu dengan bisu dan setia
barangkali engkau hanya lupa, katanya tenang
sebab baginya lupa hanyalah suatu jeda singkat
sebelum cinta ditulis pada penutup sebuah surat
perlahan ia mengerti akan misteri kotak surat
yaitu mata hitamnya tidak akan pernah terpejam
menerima setiap detik-detik kosong yang tiba
sungguh engkau tak tahu ia adalah kotak surat
di seberang rumahmu yang sering kau lewati
tempat kau temukan selalu: cemas yang terlipat
terlipat rapih, bagaikan surat, di dekat sana
11 Oktober 2009
Friday
Kami Masih Terjaga
kami masih terjaga di gereja kecil ini
lampu kian remang dan mengerdip sesekali
membalas sahutan dari malam yang legam sepi
seperti hari kemarin Tuhan lembur lagi
dan ingin sekali kami buatkan secangkir kopi
tetapi Tuhan bilang Ia sedang ingin sendiri
barangkali, Ia sedang mengerjakan nasib kami
yang semakin menumpuk dan berserakan di lantai
juga doa panjang yang selalu terlambat sampai
Tuhan, kami terus berjaga di gereja kecil ini
kami ingin pulang bersamaMu sewaktu Engkau usai
ke sebuah rumah yang masih gagal kami cari
08 Oktober 2009