Saturday
So you can disappear completely (line art)
(click to enlarge)
So you can disappear completely (line art)
29.90 cm x 21 cm
Ink on paper
2009
Wednesday
Pengumuman (Announcement)
Aku tidak akan menulis puisi sampai bulan Mei karena sibuk dengan kuliah.
Terima kasih untuk kunjungannya.
Salam,
I will not write any poem until May because of my school works.
Thank for your visit.
Regards,
Steven Kurniawan
We always learn how to say goodbye (line art)
(click to enlarge)
We always learn how to say goodbye (line art)
21 cm x 29.5 cm
Ink on paper
2009
p.s. Maybe I will finish it on coming spare time...
Consummate Nature
Consummate Nature
21 cm x 29.5 cm
ink and pencil on paper
2009
Sunday
Lanskap
untuk Bernard Batubara
tubuhmu adalah padang purnama
di bawah langit-langit beku
lukamu adalah cahaya kunang
di antara bunga-bunga resah
08 Maret 2009
Thursday
Pulang Malam
1/
ini adalah bus terakhir malam ini
cahaya masih tetap menjadi rahasia
sedangkan kau boleh duduk sesukamu
dan menunggulah di sana dengan sopan
perlahan perjalanan bisa dimulai,
jendela yang lelah tak bisa banyak
menawarkan panorama lanskap dunia
sampai benar padam kepada matamu
ketika bosan, engkau mulai berkhayal
menjadi sebuah janin kecil di rahim
seorang ibu yang hendak bersalin
sedangkan kau gugup pada kelahiran
(mungkin juga seorang anak dalam
sebuah korban penculikan di mana
engkau terikat sambil menerima
telepon: tenang, saya masih hidup!)
tampaknya malam hari betul berbahaya
sampai terdengar hingar purnama dan
tangisan bayi sahut menyahut hingga
Pak Supir panik dan lepas kendali
2/
bisa tiba di rumah sangatlah berkah,
engkau langsung jatuh ke pelukan
ranjang kemudian mimpi secukupnya
dengan tenaga yang masih meradang
paginya engkau seketika terbangun
karena mendengar seseorang datang
"Ayah dari mana? Kenapa baru pulang?"
"Semalam penumpangku tersesat di bus."
05 Maret 2009
Lukisan
kami sudah sepakat kalau ruangan
kecil ini adalah sebuah studio
seperti kami pun mufakat bahwa
lelaki loyo di dekat jendela itu
adalah sasaran terakhir yang akan
kami jebloskan ke dalam kanvas
malam sudah makin nyaring di langit,
kanvas segera ingin minum dari
jantungnya, kuas rindu mencowel
merah paling sakit di dekat lehernya
botol-botol warna telah disiapkan
untuk menangkap setiap erangannya
ketika kami sampai kepada si loyo
tak sanggup pula kami sebut namanya
tetapi ia tidak juga berpaling dari
tidurnya dan kami terkejut ketika
tubuhnya sudah kosong sedangkan
bulan di jendela tidak berhak untuk
mengatakan Sesuatu
04 maret 2009
Tuesday
Di Dalam Waktu
untuk Mike JK
1/
suatu ketika waktu tidak lagi
mampu mencegah detik-detiknya
menusuk tepat ke pusar dadamu
tetapi ia mengerti sehingga
dipejamkan matanya dalam-dalam
dari erangan rasa sakit itu
tubuhmu memang tak pernah siap
wahai untuk menerima nestapa
(mengapalah hidup begitu fana!)
2/
suatu ketika engkau hanya ingin
menjadi baka: sebuah jam dinding
yang tak dapat berhenti detaknya
sehingga tak lagi dapat terluka,
hari-harimu hanya berhitung saja
dan berbunyi setiap tengah malam
dan gadis kecil pun akan tersenyum
saat melihat seekor burung berkukuk
kemudian kembali, sunyi di dalammu
03 Maret 2009
Monday
Wahyu
langit sebetulnya juga berdenyut
ketika senja kian merah warnanya
dan kelopak langit hampir pejam
sambil meredam beribu tangisan
apakah lagi yang akan berderai
di musim semi ini selain hujan?
jangan saja denyutan itu darah
bumi tak hendak lagi berduka!
daun-daun pun mengerti isyarat,
begitu lekas mereka beranjak
dari pucuk ke pucuk pohonan
mengepakkan sayap-sayap angin
sedangkan di sebuah halte kecil
resah bisik membisikan sesuatu:
mungkin bus atau derai angkasa
atau apakah yang akan menjemput?
sampai juga tiba seseorang seraya
mengajukan payungnya kepada kami
tetapi sebelum sempat dia berkata
kami segera menggertaknya keras
"saudara tidak perlu menyebutkan
siapa diri anda sebab kami sudah
pernah membaca runtutan kejadian ini
dengan jelas di dalam sebuah Komik!"
02 Maret 2009