Friday
Ada Sungai Dalam Hatimu
: Y
mengalirlah sungai dalam hatimu:
tempat arus-arus mengalir
di mana ikan-ikan berenang
tempat anak-anak bermain
di mana kapal-kapalan melintas
tempat orang-orang mengalun
di mana hati-hati terbawa
tempat sajadmu terhanyut
di mana . . .
31 Agustus 2007
Sekolah Pagi
masih mengantuk pagi
begitu dingin dan sepi
elevator bertamasya sendiri
dari lantai ke lantai
: beria-ria
31 Agustus 2007
Malam Pertama
gonggong sepi keras sekali
malam ini
: engkau terkejut
dan seketika seperti
ada yang dinanti-nanti
...
31 Agustus 2007
Wednesday
Autumn
musim gugur
kalian lintasi jalan
sepanjang rimbun bukit timah
buku seketika resah:
kapan kita tiba?
musim gugur
jarum-jarum jam berlepasan
sepanjang lengang bukit timah
sekarang entah
siapa lagi mengantar kalian
kepada sang waktu?
: sia-sia
29 Agustus 2007
Berita Pagi
: Alm. William Widjaja
pagi itu telah mengenalmu
sebagai cerlang merah embun
juga deru kicau-kicau burung
langit pun gelap
tanpa sanggup menatap
: telah datang malaikat!
dan jiwamu terangkat
meninggalkan tubuh
yang menjadi sepi
tiba-tiba
29 Agustus 2007
- turut berduka atas kepergiannya dalam kecelakaan lalulintas
Monday
Kapankah Sebuah Kelahiran?
ketika Tuhan membuka sebuah buku baru
lalu menuliskan namamu di sampulnya
27 Agustus 2007
Sunday
Airmata
: Raquella Renanda Natan
teberkatilah gulita dalam mata
menjadi redup, menjadi cahaya!
malam pun meninggi
semakin pekat sepi
(tepercik ke seluruh ruangan)
: seperti engkau telah gila
dan menjadi manusia
26 Agustus 2007
Saturday
Jingga
: Louisa Zephania
temaram ke dalam jingga
kuning dan magenta
di antaranya engkau
mengumpulkan rasa rindu
senja pun kembali
membentuk komposisi
betapa sederhana musim
dan Louisa tersenyum
25 Agustus 2007
Friday
Ketika Engkau
: Rio Gunawan
puisi resah menunggu
waktu pun sendirian saja
menatap ke dalam mu
24 Agustus 2007
Monday
Sakit
curam ke dalam malam
perasaan semakin sekarat
dan kalian ucapkan
selamat tidur nyenyak
20 Agustus 2007
Sunday
Pendoa
: anak-anak FA Hendra
setiap malam terdengar suara
dari dalam kamar: sebuah doa
yang khusyuk barangkali puisi
setiap malam terdengar suara
dari luar kamar: seorang malaikat
yang ingin parkir di tubuhnya
19 Agustus 2007
Doa Sebelum Makan
entah apa yang didoakannya
sebelum makan
: panjang dan lama
apakah melepas syukur?
mungkin memesan berkat
yang belum terhidang
ya Bapa,
janganlah membawa kami
ke dalam pencobaan
tetapi lepaskanlah kami
dari kelaparan
amin
19 Agustus 2007
Friday
Dinner
kini tiba saatnya
rasa lapar itu
mengecup pipimu
di atas meja perjamuan
Tubuh sudah dihidangkan
darahNya berkilau-kilau!
entah mengapa
saku ini tak pernah
mencapai 30 keping perak
engkau pun gentar
dan menjadi kenyang,
sejadi-jadinya
18 Agustus 2007
Thursday
Sajak
saat pagi tiba ia senang sekali
menjelma menjadi embun pada daun
perciknya seolah butir-butir cahaya
pada siang hari ia menjelma bonsai
fotosintesa dan bertambah rimbun
hijau pun memancar dari setiap mata
saat senja tiba ia begitu gembira
menjelma menjadi elok putih camar
kicaunya bergema di garis-garis mambang
pada malam hari ia menjelma purnama
bersih tenang dan bertambah binar
senyapnya setiap sepi pasti bimbang
(sungguh, sejak semula ia hanya
ingin duduk dekat jendela dan
memandang langit hari itu)
16 Agustus 2007
Wednesday
Puisi
biarkan aku kembali
menyusup ke dalam
senyap ruang tubuh
Mu
15 Agustus 2007
Blue Connotation
sepi berkibar saja
menggelepar sendirian
memandang biru cakrawala
pada warna yang semakin
angkasa
15 Agustus 2007
Ulangtahun
ulangtahun hanya menciptakan
getaran dan guncangan pada waktu
pulang dari ulangtahunmu
maut malah bertambah dekat rasanya
15 Agustus 2007
Tuesday
Kaki Pelangi
: Louisa Zephania
telah terlukis dalam hati sebuah jejak kaki
dimana sudutnya berona warna-warni, tinggi
juga besar merupa tempat berlindung terhadap matahari
dan ketika hujan pun turun tiba-tiba, akan terjadi
sebuah lukisan yang tak habis diterjemahkan: pelangi
14 Agustus 2007
Perjamuan Senja
sudah menjadi sebuah rumah
pada setiap kita
yang pintunya membukakan diri
selalu
mari merasuk!
dalam sebuah hangat senja
(kita melangkah masuk
tanpa perlu mengetuk)
kepada hidangannya
kita saling menyerahkan diri
dalam cawan anggur
yang lebih merah dari darah,
dalam tubuh roti
yang lebih kekal dari daging
: perjamuan,
sudahlah menjadi sebuah rumah
dimana padanya kita
ucapkan selamat tinggal
selalu
14 Agustus 2007
Monday
Bercukur
sambil rambutnya dipangkas
ia mulai membaca puisi Jokpin
perlahan:
"ia membabat rasa damai
yang merimbun sepanjang waktu"
pencukur tersentak,
pasien terdiam seketika
seperti mengenang kecupan terakhir
dari Sang Damai
(sela)
sambil memangkas rambutnya
pencukur melanjutkan keheningan
bagai bersabda:
"aku akan mencukur lentik lembut bulu matamu
dan kalau perlu akan kupangkas daun telingamu"
pasien tersentak,
pencukur terdiam seketika
seperti mengenang jeritan terakhir
dari Sang Pasien
13 Agustus 2007
Wednesday
Composition with Black and Grey
Composition with Black and Grey
photography
08 August 2007
Tuesday
Hujan Sore
hujan sore itu
telah menyisakan rintik
rambut di kepalamu
menjadi taman kecil
tempat ingatan kita
lincah berlarian
genangan air,
katak, belalang
melompat: hup!
menjadi pondok kecil
tempat hati kita
riang berteduh
lukisan cinta,
coklat hangat
menggoda: hap!
hujan sore itu
telah menyisakan rintik
kenangan di pikiranmu
07 Agustus 2007
Monday
Kepada Rambut
ke dalam hitamnya seperti malam
: sepi senang hinggap di sana terperam
ke dalam awutnya seperti ilalang
: cahaya kunang-kunang sungguh bintang!
dan kepalamu, entah tiba-tiba
sudah menjadi purnama
06 Agustus 2007